Komponen terkecil penyusun makhluk hidup disebut sel. Setiap sel memiliki nukleus yang mengandung
kromosom. Setiap makhluk hidup memiliki jumlah kromosom tertentu. Dalam
kromosom ditemukan DNA yang berperan penting dalam menentukan sifat genetik
setiap individu. Sifat genetik itu dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.
Oleh karena setiap individu memiliki DNA yang khas, maka DNA dapat digunakan
untuk identifikasi makhluk hidup.
A. DNA(Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid)
Substansi dasar nukleus terdiri atas nukleoprotein yang dibangun oleh
senyawa protein dan asam nukleat. Ada dua jenis asam nukleat yang berkaitan
dengan hereditas, yaitu DNA dan RNA. Keduanya bertanggung jawab terhadap
sintesis protein serta mengontrol sifatsifat keturunan.
1. DNA (Deoxyribonucleic Acid = Asam
Deoksiribo Nukleat) DNA memiliki beberapa fungsi di antaranya
membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan mengontrol aktivitas sel baik
secara langsung maupun tidak langsung. DNA jugaberperan penting dalam proses sintesis protein.
a. Struktur DNA
Molekul DNA pertama kali diisolasi oleh F. Miescher pada tahun 1869 dari sel spermatozoa. Ia tidak
dapat mengenali sifat zat kimia tersebut secara pasti, kemudian menyebutnya
sebagai nuklein.
Nuklein ini berupa senyawa kompleks yang mengandung unsur fosfor sangat tinggi.
Nuklein selanjutnya dikenal sebagai gabungan asam nukleat dan protein sehingga
sering disebut nukleoprotein.
Dalam kedua jenis asam nukleat ini (DNA dan RNA) terdapat dua basa nitrogen
yaitu purin dan pirimidin. Keduanya ditemukan oleh Fischer pada tahun 1880. Pada penelitian selanjutnya,
Kossel menemukan dua jenis pirimidin, yaitu sitosin dan timin serta dua jenis purin, yaitu adenin
dan guanin. Selain basa purin dan pirimidin, dalam asam nukleat (1910)
mengenali gula berkarbon lima, yaitu ribosa dan deoksiribosa. Ia juga
menyatakan adanya asam fosfat dalam asam nukleat.
W.T. Atsbury merupakan orang
pertama yang mengemukakan gagasan tentang struktur tiga dimensi DNA. Ia menyimpulkan
bahwa DNA sangat padat, polinukleotida penyusunnya berupa timbunan nukleosida
pipih yang teratur tegak lurus terhadap sumbu memanjang. Apakah nukleotida dan
nukleosida itu? Uraian berikut akan membahas kedua hal tersebut. James Watson dan Francis
Crick (1953) mengemukakan suatu model struktur DNA
yaitu double helix (tangga
berpilin).
1)
Gula dan fosfat sebagai rantai atau tangga utama.
2)
Basa nitrogen sebagai anak tangga dengan pasangan tetap, yaitu:
a)
guanin dengan sitosin (dihubungkan oleh tiga atom H),
b)
timin dan adenin (dihubungkan oleh dua atom H).
Berdasarkan hasil penelitian Watson dan Crick dapat disimpulkan bahwa
DNA terdiri atas gula pentosa (deoksiribosa), fosfat (PO4–), dan basa nitrogen
yaitu purin meliputi guanin (G) dan adenin (A) serta pirimidin yang meliputi
timin (T) dan sitosin (C = Cytosin).
Rangkaian kimia antara deoksiribosa dengan purin dan pirimidin
disebut nukleosida (deoksiribonukleosida).
Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida (deoksiribonukleotida). Gabungan dari nukleoti
dan ukleotida akan membentuk suatu DNA. Jadi, molekul DNA merupakan polimer panjang
dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.
DNA dapat menentukan sifat genetik suatu individu setiap makhluk
hidup mempunyai urutan pasangan basa yang spesifik dan berbeda dengan yang
lain. Perbedaan urutan pasangan basa antarindividu dapat dilihat pada saat sequence (proses pengurutan basa) dalam analisis DNA. DNA
dapat berfungsi sebagai heterokatalitik (mensintesis molekul lain seperti RNA)
dan otokatalitik (replikasi diri). Berikut ini Anda akan mempelajari fungsi DNA
sebagai otokatalitik.
b. Replikasi DNA
Replikasi DNA akan menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis yang
menjelaskan terjadinya replikasi DNA. Hipotesis pertama menyatakan bahwa bentuk
double helix DNA
yang lama tetap dan langsung menghasilkan double
helix yang baru disebut konservatif. Hipotesis kedua menyatakan double helix akan terputus-putus, selanjutnya segmen-segmen
tersebut akan membentuk segmensegmen baru yang bergabung dengan segmen lama membentuk
DNA baru. Hipotesis ini disebut dispersif. Hipotesis ketiga menyatakan dua pita spiral dari double helix memisahkan diri dan setiap pita tunggal
mencetak pita pasangannya disebut semikonservatif.
Teori replikasi DNA oleh Watson dan Crick menyatakan bahwa proses
replikasi terjadi secara semikonservatif. Hipotesis ini mendapat dukungan kuat dari
M.S. Meselson dan
F.W. Stahl.
Mereka menggunakan bakteri Escherichia coli sebagai organisme percobaan. E. coli
dapat hidup pada garam anorganik jika dalam
garam tersebut terdapat sumber atom nitrogen untuk pembuatan protein dan asam
nukleat. Meselson dan Stahl memakai ion amonium (NH4+) dalam penelitiannya.
Meskipun isotop nitrogen yang paling lazim 14N, tetapi mereka menggunakan ion.
Pertama-tama Meselson dan Stahl memelihara E. coli selama beberapa generasi dalam media yang
mengandung 15NH4+. Pada akhir periode ini, mereka menemukan DNA sel lebih berat
dari normal. Selanjutnya, mereka memindahkan sel-sel itu ke media yang
mengandung ion amoniumnormal (14NH4+) dan membiarkan sel tersebut hanya sekali membelah
diri. DNA pada generasi baru ini memiliki berat di antara berat DNA normal dari
DNA generasi sebelumnya.
Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh dari atom nitrogen dalam DNA
baru yaitu 14N dan separuh 15N. Namun, apabila bakteri itu dibiarkan membelah
diri lagi dalam ion amonium normal (14NH4+) maka terbentuklah dua jenis DNA dengan
berat yang berbeda. Separuh dari DNA mempunyai berat normal dan separuh DNA
lainnya mempunyai berat di tengah-tengah. Hal tersebut membuktikan bahwa
molekul DNA tidak mengalami pemecahan dan penyusunan kembali di antara
pembelahan sel-sel, tetapi tiap pita induk tidak mengalami perubahan saat ia
membentuk pita komplementer.
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang paling tepat yaitu
hipotesis semikonservatif.amonium yang mengandung isotop nitrogen yang lebih
berat, yaitu 15N Selain memerlukan deoksiribonukleotida, dalam proses replikasi
DNA juga memerlukan beberapa enzim berikut.
1) Helikase,
enzim ini berfungsi menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua
rantai tunggal polinukleotida.
2) Polimerase,
berfungsi merangkai rantai-rantai mononukleotida membentuk DNA baru.
3) Ligase,
berfungsi menyambung nukleotida ulir tunggal DNA yang baru terbentuk.
Fungsi DNA sebagai heterokatalitik yaitu mensintesis molekul lain
seperti RNA. RNA merupakan hasil transkripsi DNA. Sel prokariotik dan
eukariotik mengandung asam inti yang disebut asam ribonukleat (RNA).
2.
RNA (Ribonucleic Acid = Asam Ribonukleat) RNA
tersusun seperti DNA, yaitu molekul-molekul gula D-ribosa, gugus fosfat, tetapi
basa nitrogennya terdiri atas basa purin (meliputi adenin (A) dan guanin (G))
serta pirimidin (meliputi urasil (U) dan sitosin (C)).
a. Struktur RNA
Berbeda dengan DNA yang memiliki rantai ganda, RNA hanya memiliki
rantai tunggal. Setiap pita RNA merupakan polinukleotida dari RNA.
b. Tipe-Tipe
RNA
Berbeda halnya dengan DNA yang terletak dalam nukleus, RNA banyak
terdapat dalam sitoplasma terutama ribosom walaupun ada pula beberapa di
antaranya dalam nukleus. Dalam sitoplasma, kadar RNA berubah-ubah. Hal ini
dipengaruhi oleh aktivitas sintetis protein. Ketika suatu protein akan
disintetis, kandungan RNA dalam sel meningkat begitu pula sebaliknya. RNA
memiliki komponen gula berupa D-ribosa (pentosa). RNA juga memiliki basa
nitrogen yang serupa dengan DNA, hanya saja basa timin pada pirimidin diganti
dengan urasil.
RNA
mempunyai tiga tipe berikut.
1) rRNA (ribosom RNA)
rRNA yaitu RNA yang terdapat dalam sitoplasma tepatnya di ribosom
dan berfungsi mengatur dalam proses sintesis protein. rRNA dapat mencapai 80%
dari jumlah RNA sel. Molekul rRNA berupa pita tunggal tidak bercabang dan
fleksibel.
2) mRNA (messenger
RNA)
mRNA dibentuk dalam nukleus, merupakan RNA terbesar dan terpanjang.
mRNA berfungsi membawa kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA sering disebut kodon karena urutan basa N penyusunnya merupakan kode
genetik untuk sintesis protein. mRNA dicetak oleh DNA dalam inti, kemudian
dikirim ke ribosom. Sintesis mRNA dicetak oleh DNA saat diperlukan saja dan
tidak terus-menerus dicetak melainkan tergantung pada macam protein yang akan
disintesis dalam sitoplasma.
3) tRNA (transfer
RNA)
tRNA merupakan
RNA yang terdapat dalam sitoplasma dengan rantai terpendek yang bertugas
menerjemahkan kodon dari mRNA. rRNA berfungsi mengangkut asam amino ke tempat
sintesis protein, yaitu ribosom melalui penerjemahan kode-kode yang dibawa
mRNA. DNA dan RNA memiliki komponen yang hampir sama tetapi keduanya memiliki
perbedaan struktur, fungsi, dan beberapa materi penyusun.
0 komentar:
Posting Komentar